Cara Menghitung Volume Air, Kapasitas, dan Stok Ikan pada Kolam Terpal

Hitung Kolam Terpal. Kolam terpal adalah sebuah jenis kolam yang digunakan untuk budidaya ikan air tawar atau air payau dengan menggunakan terpal sebagai pelapis dinding kolam. Kolam terpal memiliki beberapa kelebihan, seperti hemat lahan, mudah dibuat, dan dapat dipindahkan. Namun, kolam terpal juga memiliki beberapa kekurangan, seperti rentan bocor, rusak, atau sobek.

Sejarah kolam terpal tidak dapat dipastikan secara akurat, tetapi ada beberapa sumber yang menyebutkan bahwa kolam terpal sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Salah satu suku yang diduga menggunakan kolam terpal adalah suku Aztec di Meksiko, yang tinggal di daerah rawa dan danau. 

Mereka membuat kolam terpal di atas permukaan air dengan menggunakan bambu dan tanaman sebagai penyangga. Selain itu, sistem budidaya ikan dengan menggunakan kolam terpal juga sudah dikenal oleh masyarakat di Mesir sejak 1000 tahun sebelum Masehi dan di Tiongkok sejak 3000 tahun sebelum Masehi. 

Mereka menggunakan kolam terpal sebagai bagian dari sistem akuaponik, yaitu sistem budidaya ikan dan tanaman secara bersamaan dengan memanfaatkan limbah ikan sebagai pupuk tanaman.

Di Indonesia, kolam terpal baru masuk pada tahun 1971 dan semakin dikembangkan pada tahun 1980-an. Kolam terpal banyak digunakan untuk budidaya ikan lele, mas, dan gurame. Kolam terpal juga dapat dibuat di atas permukaan tanah atau di dalam tanah, tergantung pada kondisi lahan dan jenis ikan yang dibudidayakan

Cara Menghitung Volume Air, Kapasitas, dan Stok Ikan pada Kolam Terpal

Kolam terpal adalah salah satu jenis kolam yang digunakan untuk budidaya ikan air tawar. Kolam terpal memiliki kelebihan seperti hemat lahan, mudah dibuat, dan dapat dipindahkan. Namun, untuk mendapatkan hasil budidaya yang optimal, Anda perlu mengetahui cara menghitung volume air, kapasitas, dan stok ikan pada kolam terpal.

Volume air adalah jumlah air yang terdapat dalam kolam terpal. Volume air penting untuk menentukan kebutuhan aerasi, pemberian pakan, dan penggantian air. Untuk menghitung volume air pada kolam terpal, Anda perlu mengetahui ukuran kolam terpal yang Anda gunakan.

Cara Hitung Volume Pada Kolam Terpal Bulat

Kolam terpal umumnya berbentuk bulat atau kotak. Untuk kolam terpal bulat, Anda dapat menggunakan rumus volume tabung sebagai berikut:

V=πr2h

Dimana:

  • V adalah volume air dalam meter kubik (m3)
  • r adalah jari-jari kolam dalam meter (m)
  • h adalah tinggi air dalam meter (m)
  • π adalah konstanta matematika yang bernilai 3,14

Contoh:

Anda memiliki kolam terpal bulat dengan diameter 3 meter dan tinggi air 1 meter. Maka, volume air pada kolam terpal Anda adalah:

V=πr2h

V=3,14×(1,5)2×1

V=7,065m3

Cara Hitung Volume Pada Kolam Terpal Kotak

Untuk kolam terpal kotak, Anda dapat menggunakan rumus volume balok sebagai berikut:

V=plh

Dimana:

  • V adalah volume air dalam meter kubik (m3)
  • p adalah panjang kolam dalam meter (m)
  • l adalah lebar kolam dalam meter (m)
  • h adalah tinggi air dalam meter (m)

Contoh:

Anda memiliki kolam terpal kotak dengan panjang 2 meter, lebar 1 meter, dan tinggi air 0,5 meter. Maka, volume air pada kolam terpal Anda adalah:

V=plh

V=2×1×0,5

V=1m3

Cara Hitung Kapasitas Ikan Pada Kolam Terpal

Kapasitas adalah jumlah maksimal ikan yang dapat ditampung dalam kolam terpal. Kapasitas bergantung pada jenis ikan, ukuran ikan, kualitas air, dan sistem budidaya yang digunakan. Secara umum, kapasitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

K=V×D×B×F

Dimana:

  • K adalah kapasitas dalam kilogram (kg)
  • V adalah volume air dalam meter kubik (m3)
  • D adalah padat tebar ikan dalam ekor per meter kubik (ekor/m3)
  • B adalah bobot rata-rata ikan dalam gram (g)
  • F adalah faktor koreksi yang berkisar antara 0,5 sampai 0,8

Contoh:

Anda ingin membudidayakan ikan lele dengan padat tebar 500 ekor/m3 dan bobot rata-rata 300 g. Anda menggunakan kolam terpal bulat dengan diameter 3 meter dan tinggi air 1 meter. Anda juga menggunakan sistem bioflok dengan faktor koreksi 0,8. Maka, kapasitas pada kolam terpal Anda adalah:

K=V×D×B×F

K=7,065×500×0,3×0,8

K=848kg

Cara Hitung Jumlah Stok Ikan Pada Kolam Terpal

Stok ikan adalah jumlah ikan yang sebenarnya ada dalam kolam terpal. Stok ikan dapat berbeda dengan kapasitas karena adanya faktor-faktor seperti mortalitas ikan, panen sebagian, atau penambahan ikan. Untuk menghitung stok ikan pada kolam terpal, Anda perlu melakukan pencatatan secara rutin tentang jumlah dan bobot ikan yang masuk dan keluar dari kolam.

S=(N−M)×B

Dimana:

  • S adalah stok ikan dalam kilogram (kg)
  • N adalah jumlah ikan awal dalam ekor (ekor)
  • M adalah jumlah ikan mati dalam ekor (ekor)
  • B adalah bobot rata-rata ikan dalam kilogram (kg)

Contoh:

Anda membudidayakan ikan lele dengan kapasitas 848 kg pada kolam terpal bulat dengan diameter 3 meter dan tinggi air 1 meter. Pada awal budidaya, Anda menaburkan 2.000 ekor benih ikan lele dengan bobot rata-rata 10 g. Setelah 30 hari, Anda melakukan sampling dan mendapatkan bobot rata-rata ikan lele 50 g. Anda juga mencatat bahwa ada 100 ekor ikan lele yang mati selama periode tersebut. Maka, stok ikan pada kolam terpal Anda adalah:

S=(N−M)×B

S=(2000−100)×0,05

S=95kg

Kesimpulan

Itulah cara menghitung volume air, kapasitas, dan stok ikan pada kolam terpal. Dengan mengetahui hal-hal tersebut, Anda dapat melakukan manajemen budidaya ikan yang lebih baik dan efisien. Anda juga dapat mengoptimalkan hasil budidaya ikan yang Anda lakukan.

Demikian artikel pembahasan terkait Cara Menghitung Volume Air, Kapasitas, dan Stok Ikan pada Kolam Terpal. Semoga informasi yang kami sampaikan dapat bermanfaat. Terima kasih.

Leave a Comment