Cara Pemijahan Ikan Mas di Kolam Terpal

Pemijahan Ikan Mas. Ikan mas adalah salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Ikan mas memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan dagingnya mengandung protein yang baik untuk kesehatan. Untuk memenuhi permintaan pasar, petani ikan perlu melakukan pembenihan ikan mas secara rutin dan berkualitas.

Pembenihan ikan mas adalah proses menghasilkan benih ikan mas dari induk yang telah matang gonad. Pembenihan ikan mas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pemijahan alami dan pemijahan buatan. 

Pemijahan Ikan Mas

Pemijahan alami adalah cara mengawinkan induk ikan mas dengan meletakkan ikan jantan dan betina dalam satu kolam, sehingga mereka melakukan pembuahan sendiri. Pemijahan buatan adalah cara membuahi induk ikan mas dengan bantuan manusia dengan cara penyuntikan hormon dan pembuahan dilakukan secara in vitro.

Pemijahan ikan mas dapat dilakukan di berbagai media, seperti kolam tanah, bak semen, atau kolam terpal. Kolam terpal adalah media yang praktis dan ekonomis untuk pemijahan ikan mas. Kolam terpal dapat dibuat dengan mudah dan dapat dipindahkan sesuai kebutuhan. Kolam terpal juga dapat menghemat air dan mencegah pencemaran dari lingkungan sekitar.

Berikut adalah cara pemijahan ikan mas di kolam terpal yang dapat Anda lakukan:

Persiapan kolam terpal. 

Pilihlah lokasi yang datar, bersih, dan memiliki sumber air yang cukup. Ukuran kolam terpal dapat disesuaikan dengan jumlah induk yang akan dipijahkan. Biasanya, setiap induk betina membutuhkan luas kolam 6 m2 per kg bobot tubuh, dengan kedalaman air 60-80 cm. 

Buatlah rangka kolam dari bambu atau kayu yang kuat dan rata. Pasanglah terpal di atas rangka kolam dengan baik dan rapat. Pastikan tidak ada lubang atau robekan pada terpal. Isilah kolam dengan air bersih dan jernih hingga ketinggian yang diinginkan. Biarkanlah air mengendap selama 2-3 hari sebelum dipakai untuk pemijahan.

Persiapan induk ikan mas.

 Pilihlah induk ikan mas yang sehat, subur, dan matang gonad. Induk ikan mas betina yang ideal untuk dipijahkan berumur 1,5-2 tahun dengan bobot tubuh 2-3 kg. Induk ikan mas jantan yang ideal berumur 10-12 bulan dengan bobot tubuh 0,6 kg. 

Ciri-ciri induk ikan mas betina matang gonad adalah perut bagian bawah lunak, bentuknya buncit dan membulat, alat genital kemerahan dan mengembang agak terbuka, dan bagian anus terlihat menonjol seperti membengkak. Ciri-ciri induk ikan mas jantan matang gonad adalah bila perut bagian bawah ditekan akan mengeluarkan sperma berwarna putih, tubuh ramping dan gesit.

Pemberokan induk ikan mas. 

Persiapan Pemijahan Ikan Mas

Sebelum dipijahkan, lakukan pemberokan pada induk jantan dan betina. Pemberokan adalah pemeliharaan induk tanpa diberi makan selama 1-2 hari. Tujuan pemberokan adalah untuk menghilangkan lemak di sekitar kantong telur dan menstimulasi pelepasan telur saat memijah.

Penyiapan kakaban. 

Kakaban adalah alat untuk menampung telur-telur yang telah dibuahi oleh sperma jantan saat pemijahan. Kakaban dibuat dari ijuk yang dijepit dengan bilah bambu dan diberi pemberat agar tenggelam dalam air. Lebar kakaban biasanya 40 cm, panjangnya bervariasi bisa dibuat 1-2 meter.

Pemijahan ikan mas. 

Masukkan induk ikan mas jantan dan betina ke dalam kolam terpal siap pijah dengan rasio bobot 1:1 atau jumlah 1:2 (satu betina dua jantan). Masukkan juga kakaban ke dalam kolam terpal sebagai tempat meletakkan telur-telur yang telah dibuahi.

Pemijahan ikan mas biasanya terjadi pada malam hari atau pagi hari. Induk ikan mas betina akan melepaskan telur-telur ke dalam air, yang kemudian dibuahi oleh sperma jantan. Telur-telur yang telah dibuahi akan menempel pada kakaban.

Pengangkatan kakaban. 

Setelah pemijahan selesai, angkatlah kakaban yang sudah berisi telur-telur dari kolam terpal. Pisahkanlah induk ikan mas jantan dan betina dari kolam terpal dan pindahkan ke kolam lain untuk pemeliharaan.

Penetasan telur. 

Taruhlah kakaban yang berisi telur-telur ke dalam hapa yang telah disiapkan di kolam terpal lain atau bak semen. Hapa adalah jaring halus yang berfungsi sebagai tempat penetasan telur. 

Hapa diberi pemberat agar tidak mengambang dan kakaban diberi pemberat agar tenggelam 5-7 cm di dalam air. Sediakan air bersih dan jernih dengan ketinggian 40-50 cm dan debit air 0,5 liter/detik untuk mengalirkan oksigen ke dalam hapa. Telur-telur ikan mas akan menetas menjadi larva ikan mas dalam waktu 24-48 jam, tergantung suhu air.

Persiapan Sebelum Panen

Diantara persiapan sebelum panen ikan mas adalah sebagai berikut, diantaranya:

Pemeliharaan larva ikan mas. 

Setelah menetas, larva ikan mas masih memiliki kuning telur sebagai cadangan makanan selama 2-3 hari. Setelah kuning telur habis, larva ikan mas mulai membutuhkan makanan tambahan. 

Makanan yang cocok untuk larva ikan mas adalah plankton, seperti zooplankton dan fitoplankton. Plankton dapat diberikan secara alami atau buatan. Plankton alami dapat diperoleh dengan cara memupuk kolam terpal dengan pupuk organik atau anorganik, sehingga memicu pertumbuhan plankton di dalam air. Plankton buatan dapat diberikan dengan cara memberikan pakan buatan yang halus dan mengandung protein tinggi, seperti tepung ikan, tepung udang, atau tepung daging.

Pemanenan benih ikan mas. 

Benih ikan mas dapat dipanen setelah berumur 30-40 hari dengan bobot tubuh 1-2 gram dan panjang tubuh 3-4 cm. Pemanenan benih ikan mas dapat dilakukan dengan cara menguras air kolam terpal hingga tinggal sedikit, kemudian menangkap benih ikan mas dengan jaring halus atau saringan. Benih ikan mas yang sudah dipanen dapat dipindahkan ke kolam pembesaran atau dijual ke pasar.

Kesimpulan

Pemijahan ikan mas di kolam terpal adalah cara yang praktis dan ekonomis untuk menghasilkan benih ikan mas berkualitas. Pemijahan ikan mas di kolam terpal dapat dilakukan dengan cara pemijahan alami atau buatan, dengan mempersiapkan kolam terpal, induk ikan mas, kakaban, hapa, dan makanan larva ikan mas dengan baik. Pemijahan ikan mas di kolam terpal dapat memberikan hasil yang memuaskan jika dilakukan dengan benar dan sesuai dengan prinsip budidaya ikan.

Leave a Comment