Manfaat Menggunakan Kolam Terpal untuk Budidaya Ikan Sistem Bioflok

Budidaya Ikan Sistem Bioflok. Budidaya ikan merupakan salah satu usaha yang menjanjikan keuntungan bagi para pelakunya. Namun, budidaya ikan juga membutuhkan lahan dan air yang cukup untuk menampung ikan-ikan yang dipelihara. Bagi Anda yang memiliki lahan terbatas atau ingin menghemat penggunaan air, Anda bisa mencoba budidaya ikan sistem bioflok menggunakan kolam terpal.

Apa itu sistem bioflok dan kolam terpal? Bagaimana cara membuatnya? Dan apa saja manfaatnya? Simak ulasan kami berikut ini.

Apa itu Sistem Bioflok?

Sistem bioflok adalah suatu sistem budidaya ikan yang memanfaatkan mikroorganisme sebagai pakan tambahan bagi ikan. Mikroorganisme ini terbentuk dari sisa pakan dan kotoran ikan yang diuraikan oleh bakteri heterotrof. Bakteri ini kemudian membentuk gumpalan atau flok yang mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan enzim.

Sistem bioflok memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Mengurangi ketergantungan pada pakan komersial yang mahal.
  • Meningkatkan kualitas air dengan mengurangi kandungan amonia, nitrit, dan fosfat.
  • Meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan ikan dengan memberikan nutrisi dan imunostimulan.
  • Meningkatkan efisiensi pemanfaatan lahan dan air dengan padat tebar tinggi.
  • Mengurangi dampak lingkungan dengan mengurangi limbah organik.

Apa itu Kolam Terpal?

Kolam terpal adalah kolam yang dibuat dari bahan terpal atau plastik tebal yang tahan air. Kolam terpal biasanya dibuat dengan bentuk persegi atau bulat dengan rangka dari besi atau bambu. Kolam terpal juga dilengkapi dengan sistem aerasi untuk menghasilkan oksigen yang cukup bagi ikan dan bakteri.

Kolam terpal memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Mudah dibuat dan dipindahkan sesuai kebutuhan.
  • Hemat biaya pembuatan dan perawatan dibandingkan kolam tanah atau semen.
  • Hemat penggunaan air karena tidak perlu diganti secara rutin.
  • Fleksibel dalam menentukan ukuran dan jumlah kolam sesuai kapasitas lahan.

Cara Membuat Kolam Terpal untuk Budidaya Ikan Sistem Bioflok

Untuk membuat kolam terpal untuk budidaya ikan sistem bioflok, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan, yaitu terpal, rangka besi atau bambu, aerasi, selang, pompa air, garam, kapur, molase, probiotik, dan benih ikan.
  2. Tentukan ukuran dan bentuk kolam sesuai keinginan. Sebagai contoh, Anda bisa membuat kolam berbentuk persegi dengan ukuran 2 x 2 x 1 meter.
  3. Pasang rangka besi atau bambu di atas tanah yang rata dan bersih. Pastikan rangka kuat dan stabil untuk menopang berat air dan ikan.
  4. Bentangkan terpal di atas rangka dan ikat pada tiap sudutnya. Pastikan terpal tidak ada yang robek atau bocor.
  5. Isi kolam dengan air bersih setinggi 80 cm. Tambahkan garam sebanyak 1 kg per meter kubik air dan kapur sebanyak 50-150 gram per meter kubik air. Aduk rata dan diamkan selama 24 jam.
  6. Pasang aerasi di dalam kolam dan nyalakan pompa air. Aerasi berfungsi untuk menghasilkan gelembung udara yang membantu oksigenasi dan pengadukan air.
  7. Tambahkan molase sebanyak 1 liter per meter kubik air dan probiotik sebanyak 10 ml per meter kubik air. Molase berfungsi sebagai sumber karbon bagi bakteri heterotrof, sedangkan probiotik berfungsi sebagai inokulan bakteri yang menguntungkan. Aduk rata dan diamkan selama 7-10 hari.
  8. Setelah bioflok terbentuk, Anda bisa menambahkan benih ikan yang sesuai dengan sistem bioflok, seperti lele, nila, gurame, atau patin. Sebagai contoh, Anda bisa menaburkan benih lele sebanyak 100 ekor per meter kubik air.
  9. Berikan pakan ikan secara teratur dengan dosis 3-5% dari biomassa ikan per hari. Pakan ikan bisa berupa pelet, dedak, atau limbah sayuran. Pastikan pakan ikan tidak berlebihan agar tidak menimbulkan limbah organik yang berlebihan.
  10. Lakukan pemantauan dan perawatan kolam secara rutin. Periksa kualitas air, kesehatan ikan, dan jumlah bioflok. Jika ada masalah, segera lakukan tindakan yang sesuai.

Manfaat Menggunakan Kolam Terpal untuk Budidaya Ikan Sistem Bioflok

Dengan menggunakan kolam terpal untuk budidaya ikan sistem bioflok, Anda bisa mendapatkan beberapa manfaat, antara lain:

  • Anda bisa memulai usaha budidaya ikan dengan modal yang relatif rendah dan lahan yang terbatas.
  • Anda bisa menghemat penggunaan air karena tidak perlu mengganti air secara rutin.
  • Anda bisa menghemat penggunaan pakan karena ikan bisa memanfaatkan bioflok sebagai pakan tambahan.
  • Anda bisa meningkatkan produktivitas dan kualitas ikan karena ikan tumbuh lebih cepat dan sehat dengan sistem bioflok.
  • Anda bisa mengurangi dampak lingkungan karena limbah organik lebih sedikit dan bisa didaur ulang menjadi bioflok.

Kekurangan Menggunakan Kolam Terpal untuk Budidaya Ikan Sistem Bioflok 

berikut adalah beberapa kekurangan budidaya ikan sistem bioflok menggunakan kolam terpal:

  • Biaya awal yang tinggi. Pendirian kolam terpal dan pengadaan mikroba awal dapat memerlukan biaya yang cukup tinggi. Hal ini mungkin menjadi kendala bagi peternak ikan dengan modal terbatas.
  • Pemeliharaan yang intensif. Budidaya ikan sistem bioflok membutuhkan perhatian dan pemeliharaan yang secara intensif. Pengamatan kualitas air, kesehatan ikan, dan jumlah bioflok harus dilakukan secara berkala dan teliti. Jika ada masalah, harus segera dilakukan tindakan yang sesuai.
  • Ketergantungan pada mikroba. Budidaya ikan sistem bioflok bergantung pada keseimbangan mikroba yang ada di dalam kolam. Jika mikroba mengalami gangguan atau mati, maka sistem bioflok akan gagal dan ikan bisa mati.
  • Ketergantungan pada aerasi. Budidaya ikan sistem bioflok membutuhkan aerasi yang dapat bekerja terus-menerus sebagai penyuplai oksigen. Jika aerasi mati atau rusak, maka oksigen di dalam kolam akan berkurang dan ikan bisa mati.
  • Risiko bocor atau rembes. Kolam terpal bisa bocor atau rembes karena faktor usia, cuaca, atau hewan pengerat. Jika kolam bocor atau rembes, maka sistem bioflok akan gagal karena dapat mengancam biosecurity yang ada.

Kesimpulan

Budidaya ikan sistem bioflok menggunakan kolam terpal adalah salah satu alternatif yang bisa Anda coba jika Anda ingin mengembangkan usaha budidaya ikan. Dengan sistem ini, Anda bisa memanfaatkan mikroorganisme sebagai pakan tambahan bagi ikan dan menghemat penggunaan lahan, air, dan pakan. Selain itu, Anda juga bisa meningkatkan produktivitas dan kualitas ikan serta mengurangi dampak lingkungan.

Leave a Comment