Cara Budidaya Ikan Patin di Kolam Terpal

Budidaya Ikan Patin. Budidaya ikan air tawar, khususnya ikan patin memerlukan langkah dan cara-cara yang tepat. Dalam arikel kali ini kami akan membahas langkah dan panduan budidaya ikan patin berikut tips-tipsnya.

Mengenal Budidaya Ikan Patin

Ikan patin adalah salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomi dan gizi yang tinggi. Ikan patin memiliki tekstur daging yang lembut, gurih, dan khas. Ikan patin juga mengandung berbagai nutrisi penting seperti protein, asam amino, vitamin B, kalsium, fosfor, dan lain-lain. Ikan patin sangat baik untuk kesehatan tubuh, seperti mencegah penyakit kardiovaskular, menurunkan kolesterol, menyehatkan otot, tulang, jantung, dan janin.

Budidaya ikan patin merupakan salah satu usaha yang menjanjikan dan menguntungkan. Ikan patin memiliki permintaan yang tinggi baik di dalam maupun luar negeri. Ikan patin juga mudah beradaptasi dengan lingkungan dan tidak memerlukan kondisi khusus untuk dibudidayakan. Salah satu cara budidaya ikan patin yang praktis, murah, dan efisien adalah menggunakan kolam terpal.

Budidaya Ikan Patin Kolam Terpal

Kolam terpal adalah kolam yang dibuat dari bahan plastik terpal yang ditebar di atas tanah yang telah diratakan dan diberi pasir halus. Kolam terpal memiliki beberapa kelebihan dibandingkan kolam tanah. Lalu, bagaimana cara budidaya ikan patin di kolam terpal? Berikut kami sajikan langkah-langkahnya secara lengkap.

Pemilihan Benih

Langkah pertama dalam budidaya ikan patin adalah memilih benih yang berkualitas. Benih yang berkualitas akan menentukan hasil panen yang maksimal. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih benih ikan patin, diantaranya yaitu pilih benih yang berasal dari induk unggul dan sehat. Pilih benih yang berukuran seragam, cerah, mengkilap, dan tidak cacat atau luka.

Tips selanjutnya dalam pemilihan benih ikan patin adalah memilih benih yang aktif, lincah, dan bebas dari hama atau penyakit. Serta jangan lupa untuk memilih benih yang sesuai dengan ukuran kolam terpal. Semakin besar ukuran benih, semakin cepat waktu panen.

Pembuatan Kolam Terpal

Langkah kedua dalam budidaya ikan patin adalah membuat kolam terpal. Kolam terpal bisa dibuat dengan ukuran sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan lahan. Berikut adalah tahapan pembuatan kolam terpal:

Meratakan Tanah

Ratakan tanah di tempat yang akan dibuat kolam terpal. Buat saluran air di bagian tengah kolam untuk memudahkan saat pemanenan.

Menebarkan Pasir Halus

Tebarkan pasir halus dengan ketebalan sekitar 10 cm di atas tanah yang telah diratakan.

Menggunakan Penyangga Kolam

Gunakan penyangga untuk menopang kolam terpal agar lebih kuat. Penyangga bisa menggunakan anyaman bambu, kayu, atau besi.

Penebaran Benih

Langkah ketiga dalam budidaya ikan patin adalah menebar benih ke dalam kolam terpal. Sebelum menebar benih, ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu:

Mengisi Air Kolam Dengan Air Bersih

Isi kolam terpal dengan air bersih dan berkualitas. Air bisa berasal dari sumur, sungai, atau hujan. Ketinggian air sebaiknya sekitar 80-100 cm.

Memberi Pupuk

Beri pupuk kandang atau kompos ke dalam kolam terpal untuk meningkatkan kesuburan air dan menumbuhkan plankton sebagai pakan alami ikan patin. Pupuk bisa diberikan sebanyak 1-2 kg per meter persegi kolam terpal.

Mendiamkan Kolam

Biarkan kolam terpal selama 7-10 hari agar air menjadi stabil dan plankton tumbuh subur.

Mengecek Kualitas Air

Lakukan pengecekan kualitas air secara rutin. Pastikan kadar pH air antara 6,5-8,5, kadar oksigen terlarut antara 3-5 mg/liter, dan suhu air antara 25-30 derajat Celsius.

Melakukan Aklimatisasi Benih

Lakukan aklimatisasi benih sebelum menebar. Caranya adalah dengan menempatkan kantong plastik yang berisi benih di dalam kolam terpal selama 15-20 menit agar benih menyesuaikan suhu air.

Menebar Benih Secara Merata

Buka kantong plastik dan tebar benih secara merata ke dalam kolam terpal. Padat tebar benih bisa disesuaikan dengan ukuran kolam terpal dan target panen. Biasanya padat tebar benih adalah 50-100 ekor per meter persegi kolam terpal.

Pemberian Pakan

Langkah keempat dalam budidaya ikan patin adalah memberikan pakan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan ikan patin. Pakan ikan patin bisa berupa pakan alami, pakan buatan, atau kombinasi keduanya. Pakan alami bisa berupa plankton, cacing tanah, kutu air, atau limbah sayuran. Pakan buatan bisa berupa pelet, dedak, atau ampas tahu.

Pemberian pakan harus dilakukan secara rutin dan teratur. Frekuensi pemberian pakan bisa 2-3 kali sehari, yaitu pagi, siang, dan sore. Jumlah pemberian pakan bisa disesuaikan dengan bobot ikan patin. Biasanya jumlah pemberian pakan adalah 3-5% dari bobot ikan patin per hari.

Pemberian pakan harus dilakukan secara hati-hati dan tidak berlebihan. Jangan memberi pakan lebih dari yang dibutuhkan ikan patin karena akan menyebabkan pemborosan dan pencemaran air. Jika ada sisa pakan yang mengambang di permukaan air, segera bersihkan dengan jaring atau saringan.

Pemeliharaan Rutin

Langkah kelima dalam budidaya ikan patin adalah melakukan pemeliharaan rutin untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan ikan patin. 

Masa Panen

Langkah keenam dan terakhir dalam budidaya ikan patin adalah melakukan panen saat ikan patin sudah mencapai ukuran dan bobot yang diinginkan. Waktu panen ikan patin bisa bervariasi tergantung dari jenis, ukuran benih, pemberian pakan, dan pemeliharaan yang dilakukan. Biasanya waktu panen ikan patin adalah 4-6 bulan setelah penebaran benih.

Kesimpulan

Diperlukan langkah dan cara yang tepat untuk budidaya ikan patin di kolam terpal. Diantara langkah-langkah tersebut adalah mempertimbangkan pemilihan benih, desain kolam terpal yang sesuai, penebaran benih secara merata, mengecek kualitas air, serta melakukan aklimatisasi benih

Demikian informasi yang bisa kami sampaikan pada artikel kali ini. Semoga bermanfaat.

Leave a Comment